Friday, January 23, 2015

I'm home!

Setelah penantian sekian lama... akhirnya gue bisa pulang juga ke kerajaan Sindang Barang. Sepanjang perjalanan ada beberapa tempat yang berubah, kebanyakan yang kelihatan sih banyak ruko-ruko baru. Mall juga banyak yang baru. Antara senang dan sedih juga sih, mungkin dengan banyaknya ruko atau bangunan lainnya yang dibangun tandanya daerah gue semakin maju, tapi sedihnya berkurang pula lahan-lahan hijau di sekitar daerah gue. Pohon-pohon hijau berubah jadi 'pohon beton'.

Nah, karena sekarang sudah sampai rumah, daripada mikir terlalu keras tentang pohon beton itu, mending bersyukur karena bisa kangen-kangenan sama rumah beserta orang-orangnya hohoho. Engga banyak yang berubah dari rumah, paling cuma ada barang baru kayak vas bunga beserta bunganya (entah kenapa ibu gue lagi terobsesi banget sama bunga), benda-benda bawaan ayah dari kantor, kursi bale-bale ditujukan buat bersantai -tapi jadi beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan baju yang habis dijemur- ...dan tiang-tiang di teras rumah yang menurut pengamatan gue sih mau dibikin kanopi. Tapi apapun perubahan itu, rasanya kalau di dalam rumah sama aja... tetap dan selalu nyaman. Apalagi waktu hujan di pagi hari.




Kalau gue boleh mendefinisikan kata indah dengan sembarangan, maka gue akan mendefiniskan indah adalah hujan di pagi hari. Bangun tidur disambut hujan waktu pagi itu... nikmat luar biasa (kalau selanjutnya ga ada kegiatan) wkwk. Entah mindset gue aja atau emang beneran, gue selalu ngerasa hujan di Bogor sama di Solo itu beda. Maksudnya bukan berarti di Bogor pas hujan turunnya kodok ya. Sama-sama air. Tapi sejuknya beda, dan kenangannya juga beda... #eh. Oke mulai galau, mari kita skip. Dan ini dia hal-hal yang bisa dilakukan saat hujan waktu pagi di rumah yang bikin kangen....

1. Selimutan

Cuma di Bogor -dan di tempat dingin lainnya- gue bisa selimutan. Kalau di Solo gue jarang banget pake selimut, paling maksimal selimutannya pake kain pantai. Ada sebuah peraturan tak tertulis bahwa ada kewajiban tidur sambil nyalain kipas angin. Intinya, di Solo itu gerah, jadi gue ga perlu pake selimut lagi. Kalau di Bogor gue bisa selimutan karena dingin. Dan selimutan dikala dinginnya hujan pagi itu... nikmatnya double combo :')

2. Nostalgia

Sambil selimutan, ga mungkin kan kalau gue cuma bergelung sama selimut macam kepompong dan diem aja. Maka, hal yang biasa gue lakukan adalah bernostalgia. Entah buka buku tahunan, lihat-lihat foto yang ada di handphone, atau kubuka alum biru penuh debu dan usang (?) wkwk. Bernostalgia adalah hal yang menyenangkan, melihat prubahan dari diri kita tahun ke tahun, bulan ke bulan, hari ke hari... Hal yang gue inget merupakan hal-hal yang menyenangkan, betapa bahagianya gue waktu dulu... sementara kenangan yang menyedihkan juga bisa buat gue bahagia. Hal yang baik dan buruk, sama-sama mengajarkan kita pada suatu hal. Yang membentuk kita hari ini. Mungkin hal yang sedih salah satunya adalah dari kesalahan yang kita pernah perbuat. Tapi kawan, berbahagialah kamu pernah berbuat salah. Karena dengan berbuat salah kamu jadi tahu mana yang benar. Dengan catatan engga diulangi lagi kesalahannya ya wkwkwkwk.  Seorang kakak tingkat pernah menulis, 

 "Kita adalah kumpulan dari Hari. Dan jika hari itu pergi, maka hilang lah bagian dari diri kita. " 

Penyesalan sudah cukup ketika kamu sudah memahami secara benar. Penyesalan sudah cukup ketika kamu telah memperbaiki. Apabila tidak bisa diperbaiki, penyesalan sudah cukup ketika kamu bisa melakukan dan menjadi yang lebih baik lagi. Ada hal-hal yang perlu disesalkan, dan menyesal bukan hal yang dilarang. Yang dilarang adalah rasa penyesalan yang membuat kita sedih berlarut-larut. Ingat, jangan terlalu larut pada penyesalan... karena kamu bukan adem sari yang gampang larut... *troll face*

Tuzki Bunny Emoticon


3. Books, and cats!

Gue SANGAT kangen baca buku. Buku dalam artian buku cerita. Kalau kuliah gue bisa dibilang jarang baca buku, bahkan baca buku pedoman penulisan laporan praktikum pun baru pegang aja gue langsung terhipnotis tidur... enggak deng, ga semejik itu juga sih. Ya pada intinya gue engga baca buku sesering waktu dulu. Nah makanya sekarang di rumah sambil selimutan gue memanfaatkan untuk kangen-kangenan baca buku sambil ditemenin sama kucing-kucing nggemeshin :'3

Dalam selimut bukan berarti kita ga bisa kemana-mana. Doraemon boleh punya pintu kemana saja, dan gue punya buku yang bisa bawa gue kemana aja. Ke London, Russia, bahkan sampai ke pegunungan Himalaya pun gue datengin dengan pintu buku.

"The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you'll go." ― Dr. Seuss

4. MUNCH MUNCH MUNCH!


Nah untuk yang ini, mungkin gue perlu keluar sebentar dari selimut buat ambil makanan atau masak... Enaknya sih makannya yang manis-manis. Sooo tempting! Tapi makan yang gurih-gurih juga enak apalagi kalau masih hangat. Sekalian juga liburan ini pengen latihan masak, minimal hal-hal basicnya deh. Di rumah, ibu suka bikin nugget homemade. Rasanya beda dari nugget yang ada di pasaran deh pokoknya, dan gue tinggal goreng. Dan usut punya usut, kemaren terjadi tragedi waktu gue goreng nugget, yaitu tangan gue kena gagang yang panas... dan bolotnya gue baru nyadar gagang itu panas setelah beberapa detik, mikir agak lama... baru gue lempar -_- mungkin salah satu pelajaran basic memasak itu adalah meningkatkan kepekaan terhadap panas kali ya...
Tuzki Bunny Emoticon

Taraaa! Nugget homemade!
Meskipun orang nyebutnya lebih mirip tempe, ketela goreng... tapi itu nugget kok :')

Okay itu dia hal-hal yang menyenangkan dan ngangenin ketika lagi selimutan waktu hujan di pagi hari. Sederhana ya? Tapi menyenangkan. Karena bahagia itu sederhana... baiklah aku pamit dulu, have a nice day all! :)

Thursday, January 15, 2015

(diam-diam) rindu (dan akhirnya) menulis.

Halo *tiup-tiup debu di blog ini*
Setelah sekian lama menghilang dari peradaban blog ini, akhinya aku kembali lagi. Sebelumnya mohon maaf karena atas aksi mogok nulis selama setahun sebelumnya (by the way tahun 2015 baru 15 hari sih) wkwk. Tapi beneran, disebabkan oleh berbagai faktor dua tahun ini gue merasa kesulitan untuk menulis. Ya entah waktu atau keadaan, sekalinya nulis pasti ngegalau. #HidupMahasiswaGalau #LongLiveTheGalau

Okay, berhubung sebenernya gue ga ada topik spesial yang bisa dibahas hari ini, jadi gue akan bercerita beberapa alasan kenapa gue kesulitan menulis akhir-akhir ini. Atau bahasa singkatnya, ngeles.

#Ngeles1 : Bingung pake kata gue, aku, atau saya.

     Seperti yang kalian tahu gue sekarang kuliah di Solo, Jawa Tengah. Daerah ini dikenal dengan penggunaan Bahasa Jawa yang kental dan sangat halus. Di sini ada peraturan tak tertulis tentang larangan penggunaan kata 'gue'. Katanya sih terkesan ga sopan dan sombong. Bulan-bulan pertama disini aku ngomongnya agak campur-campur gitu kayak es teler (?). Dan kesininya sih jadi terbiasa ngomong aku. Nah tibalah ketika gue mau nulis blog, gue bingung pake kata aku atau gue. Kalau pake kata 'gue' merasa bersalah dan ga sopan. Kalau pake kata 'aku' rasanya kaku banget, engga bebas. Dan akhirnya belum selesai paragraf pertama, kegiatan tulis menulis pun bubar jalan. Udah pusing duluan gara-gara mau pake kata 'aku' atau 'gue' sih...

#Ngeles2 : (sok) sibuk.
Pasti engga ngerti kenapa fotonya harus yang ini?
Yah, biar keliatan sibuk aja. 

     Kegiatan perkuliahan gue sangat padat sekali, kawan-kawan sejawat sekalian. 3 minggu pertama, 3x pertemuan kuliah... langsung ujian. Jadi pada intinya setiap akhir bulan selain pusing karena mikirin kucuran dana yang belum juga tiba, gue juga pusing mikirin ujian yang sedang berlangsung. Gue juga ikut berbagai organisasi, kayak Himakesja (Himpunan Mahasiswa Keselamatan & Kesehatan Kerja), Erythro (semacam lembaga pers mahasiswa gitu), Kopma alias koperasi mahasiswa (anggota pasif sih, aktifnya bagian belanja pake kartu koperasi doang wkwkwk) ... dan lain-lain. Dunia perkuliahan sangat seru, sampai-sampai saking keasyikannya dengan dunia nyata gue jadi lupa sama dunia maya... etsah *kibas rambut kuda*

#Ngeles3 : Internet.



     Dulu sewaktu gue masih tinggal di Bogor........................................ *mendadak homesick*
Jadi dari titik-titik yang panjang itu penuh makna. Yeah dengan tidak tinggalnya di rumah, maka fasilitasnya pun berbeda... ya contohnya kayak internet. Biasanya kalau gue nulis blog itu sambil internetan udah kayak macam pertapa, butuh kesunyian, keheningan, ketenangan.. diantara sepertiga malam ((ini mau ngeblog apa mau tahajud)) ya intinya waktu dirumah gue suka internetan sampai tengah malem buat nulis sesuatu. Nah kalau di Solo, gue agak kesulitan dengan internet.


     Yak, jadi tiga hal diatas merupakan alasan ngeles gue kenapa gue jarang nulis selama 2 tahun ini. Tapi hal-hal itu ya cuma ngeles, cuma alasan, cuma kambing hitam. Padahal titik masalah kenapa gue engga nulis adalah ya diri gue sendiri.Seseorang berinisial mbak Alifa, hehe, pernah mengatakan bahwa tidak ada kata 'tidak ada waktu'. Yang ada adalah menyempatkan atau tidak. Baru-baru ini ada beberapa orang yang sangat berarti disekitar gue yang 'mencubit' tentang kesukaan gue akan menulis. "Kok jarang nulis lagi?" "Blognya kok jarang di update?" "Itu draft pasti udah macam wafer Tango, ratusan!". Dan gue juga merasa kehilangan diri gue sendiri ketika engga nulis. Jadi sering galau gak jelas, marah-marah, dan yang terparah adalah sering negative thinking. Akhirnya gue sadar kalau semua itu disebabkan emosi yang ga gue salurkan. Sampai akhirnya Adzkia kehilangan kekuatan ekstra positif dengan emot \(>w<)/ nya huhu. 

     Seorang sahabat bernama Mahendra pernah membicarakan tentang menulis dan bilang kutipan kata-kata dari penulis favorit gue, Dee, bahwa "menulis adalah sebuah proses belajar yang tak pernah usai...". Dan ditambah dorongan dari maha kakak, maka gue akan berusaha untuk kembali menulis lagi di blog ini. Sebagaimanapun enggak jelasnya tulisan gue, tapi hati gue rasanya lebih enggak jelas lagi ketika engga menulis. Karena seperti halnya detoksifikasi, gue bisa nulis banyak paragraf yang berisi toksik yang ada di hati, lalu hapus semuanya dan mulai menulis sisi positif hal yang bikin gue marah tadi. Dan inti dari tulisan panjang lebar tralala trilili diatas tadi adalah.... Aku mau nulis rutin lagi seperti dulu. That's all. Cukup sekian tulisan hari ini, semoga kalian yang juga sedang rindu menulis atau baru mau mulai menulis, percayalah kalau menulis adalah hal yang menyenangkan dan menenangkan :)